20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Thio Kauwcoe,” kata Tan Yoe Liang dengan suara tawar, “Kong beng Soecie Yo Siauw dari<br />

agama mu dahulu pernah merusak kehormatan Kie Siauw Hoe dari Go bie pay. Sebab<br />

perbuatan itu, dia dikutuk oleh semua orang di kolong langit. Maka itu aku sekarang ingin<br />

menasihati kau, supaya janganlah kau meneladan contoh Yo Siauw itu. Dengan setulus hati<br />

aku memberi nasehat. Terserah kepada kau, apa kau sudi dengar atau tidak.”<br />

Boe Kie tidak meladeni. Ia menengok kepada Cie Jiak, “Beritahukan aku cara bagaimana<br />

mereka bawa kau sampai di sini?”<br />

Nona Cioe menjawab dengan terputus-putus. “Aku… aku… aku…,” mendadak tubuhnya<br />

bergemetaran dan roboh pingsan.<br />

Orang orang Kay Pang lantas saja mencaci maki.<br />

“Iblis Beng Kauw bunuh orang!”<br />

“Thio Boe Kie bunuh Ciang boen jin Go bie pay!”<br />

“Binasakan penjahat cabul Thio Boe Kie!”<br />

dan sebagainya.<br />

Tak kepalang gusarnya Boe Kie. “Tangkap penjahat harus ditangkap rajanya, pikirnya.<br />

Dengan membekuk Soe hwee liong, aku bisa mengorek rahasia dimana adanya Giehoe.”<br />

Memikir begitu, ia segera menerjang pangcu Kay Pang itu.<br />

Tapi baru mau bergerak, Ciang pang Liong tauw dan Cie hoat Tiang loo sudah menghadang<br />

di depannya. Ciang pang Liong tauw menyapu dengan tongkatnya, sedang Cie hoat Tiangloo<br />

yang tangan kanannya bersenjata gaetan baja dan tangan kirinya memegang tongkat besi turut<br />

menyerang dengan pukulan yang membinasakan.<br />

Sambil membentak, Boe Kie menyambut dengan Kian koen Tay lo ie. “Trang!” gaetan Cie<br />

hoat Tiangloo menangkis tongkat Ciang pang Liong tauw.<br />

“Semua orang awas!” teriak Coan kang Tiang loo. “Bocah itu memiliki ilmu silat aneh.”<br />

Seraya berkata begitu, ia mengirim tiga serangan dengan pedangnya. Setiap serangan diajukan<br />

ke arah “hiat” besar, di bagian dada dan kempungan.<br />

“Bagus!” seru Boe Kie sambil melompat. Hampir berbareng jari tangannya menotok Hoan<br />

tiauw hiat di paha lawan. Bagaikan kilat pedang Coan kang membuat lingkaran dan ujung<br />

pedang menyambar ujung jari tangan Boe Kie. Sambutan itu yang dikirim secara indah dan<br />

tepat membuktikan kelihaian Coan kang Tiangloo sehingga Boe Kie sendiri merasa kagum<br />

sekali. Buru2 ia menarik pulang tangannya untuk mengelakkan tusukan pedang itu.<br />

Hari itu di kelenteng Bie lek hoed, Boe Kie pernah menyaksikan pertempuran antara Hiang<br />

beng Jieloo dan jago jago Kay Pang. Tapi sebab bersembunyi di pohon dan tidak berani<br />

menonjolkan kepala, maka itu ia tidak melihat tegas jalannya pertempuran. Sekarang ia harus<br />

mengakui, bahwa Coan kang dan Cie hoat Tiangloo adalah tokoh tokoh persilatan kelas<br />

utama, sedang kepandaian Ciang pang Liong tauw hanya kalah setingkat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1198

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!