20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kebinasaan, ia tidak bisa menolong sebab ilmu silatnya belum cukup tinggi. Sekarang dalam<br />

menghadapi kematiannya sendiri tanpa merasa ia menyebutkan sajak itu. Sesudah berdiam<br />

sejenak, ia menambahkan, Sebenarnya Boe Sin Siang pun terlalu kukuh. Aku hanya ingin<br />

bersetia terhadap nusa dan bangsa. Aku tak perduli apa yang akan ditulis dalam kitab sejarah,<br />

ia lirik Jie Thay Giam dan berkata di dalam hati, aku hanya mengharap agar Thay Kek Koen<br />

bisa diwariskan kepada orang-orang yang hidup di zaman belakangan. Tapi hai! Jika aku<br />

mengharap begitu, bukankah akupun memikirkan soal sesudah aku meninggal dunia?<br />

Bukankah sikapku jadi bersamaan dengan sikap Boe Sin Siang? Hai, perduli apa bisa<br />

diwariskan atau tidak! Perduli apa mati hidupnya mati Boe Tong Pay!<br />

Tiba-tiba Tio Beng mengibaskan tangan kirinya dan pria tinggi besar itu lantas saja mundur<br />

sambil membungkuk. Si nona tersenyum dan berkata, Thio Cin Jin ternyata seorang kukuh,<br />

biarlah untuk sementara kita tidak bicara lagi. <strong>Mar</strong>i! Semua ikut aku! seraya berkata begitu, ia<br />

berbangkit.<br />

Hampir berbareng empat orang yang tadi berdiri di belakang Tio Beng, melompat dan<br />

mengurung Thio Sam Hong. Keempat orang itu ialah si pria tinggi besar, seorang yang<br />

mengenakan dandanan pakaian pengemis, seorang hwesio kurus dan seorang wanita setengah<br />

tua. Dilihat gerak-geriknya mereka semua ahli silat kelas utama.<br />

Boe Kie kaget, Darimana Tio KouwNio mendapat orang yang begitu lihai? tanyanya di dalam<br />

hati.<br />

Keadaan sudah mendesak! Kalau Thio Sam Hongtidak mengikut, keempat orang itu pasti<br />

akan menggunakan kekerasan.<br />

Jumlah musuh sangat besar dan mereka semua kawanan manusia tidak mengenal malu, tidak<br />

dapat dibandingkan dengan enam partai yang mengurung Kong Beng Teng, pikir Boe Kie.<br />

Biarpun aku dapat merobohkan beberapa orang, yang lain pasti dan akan mengerubuti. Sangat<br />

sukar untuk aku melindungi Thay Suhu dan Sam Supeh. Tapi keadaan sudah jadi begini,<br />

Sudahlah! Jalan satu-satunya ialah mengadu jiwa.<br />

Tapi baru saja ia mau menerjang, di luar pintu mendadak terdengar suara tertawa yang sangat<br />

nyaring, disusul dengan berkelabatnya masuknya satu bayangan hijau.<br />

Gerakan orang itu cepat luar biasa, laksana angin, bagaikan kilat. Begitu berkelebat masuk, ia<br />

sudah berada di belakang si pria tinggi besar juga cukup lihai. Tanpa memutar badan, ia<br />

menangkis dengan sepenuh te<strong>naga</strong>. Tapi orang itu sudah keburu menarik pukulan-pukulannya<br />

dan dengan berbereng tangan kirinya menepuk pundak wanita setengah tua. Wanita itu<br />

berkelit seraya menendang, tapi ia menendang angin, karena orang itu sudah melompat ke<br />

samping dan menghantam si pendeta. Dalam sekejab ia sudah mengirim empat pukulan<br />

kepada empat jago itu. Biar semua pukulan gagal, kecepatan gerakan itu sungguh<br />

menakjubkan. Keempat jago itu mengerti, bahwa mereka sedang menghadapi lawan berat.<br />

Dengan serentak mereka melompat mundur untuk melakukan serangan teratur.<br />

Tanpa menghiraukan gerakan musuhnya, orang yang mengenakan pakaian hijau itu sudah<br />

menghampiri Thio Sam Hongdan sambil membungkuk, ia berkata boanpwee Wie It Siauw,<br />

orang sebawahan Thio Kauw Coe dari Beng Kauw memberi hormat kepada Thio Cin Jin!<br />

orang itu, memang bukan lain daripada Wie It Siauw yang sesudah berhasil mengelakkan<br />

musuh, buru-buru menyusul Boe Kie.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 885

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!