20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Mendadak kedua mata pendeta its mengeluarkan sinar luar biasa. Ia menunding seraya<br />

berteriak: "Kau....!"<br />

Tubuhnya tiba-tiba terjengkang dan robot di tanah. Dengan serentak sambil mengeluarkan<br />

seruan tertahan, Goan giap dan Goan im melompat untuk coba menolong. Tapi Hoan hong<br />

sudah menghembuskan napasnya yang penghabisan dengan paras muka ketakutan.<br />

"Kau! kau <strong>membunuh</strong> dia!" teriak Goan giap dan Goan im, tapi juga mengagetkan sangat<br />

Thio Coei San. Ia menengok kebelakang dan matanya yang sangat jeli melihat goyangnya<br />

beberapa cabang pohon "Jangan lari!" bentaknya sambil melompat.<br />

Ia mengerti, bahwa perbuatannya itu sangat berbahaya sebab musuh yang bersembunyi dapat<br />

membokongnya. Tapi untuk cuci bersih segala tuduhan, ia mesti bisa menangkap pembunuh<br />

itu. Selagi badannya masih berada di tengah udara itu Goan im dar Goan giap sudah menyabet<br />

dengan senjata mereka. Bagaikan kilat, ia menekan Sian thung Goan giap dengan Houw tauw<br />

kauw dan menotok toya Goan im dan Goan giap dengan Poan koan pit dan dengan meminjam<br />

te<strong>naga</strong> itu, badannya melesat keatas. Begitu kedua kakinya hinggap di atas tembok, segera<br />

matanya menyapu kearah gerobolan pohon. Benar saja beberapa cabang kecil masih<br />

bergoyang goyang, tapi orang yang bersembunyi sudah tak kelihatan bayang-bayangannya<br />

lagi.<br />

Sambil menggeram dan mengebas Sian thungnya Goan giap bergerak untuk melompat keatas<br />

tembok "Jie wie jangan merintangi aku. <strong>Mar</strong>i kita ubar pembunuh itu!" teriak Coei San.<br />

"Kau ..... dihadapanku kau berani <strong>membunuh</strong> orang !" teriak Goan im dengan napas tersengalsengal,<br />

"Apa sekarang kau masih mau menyangkal". Beberapa kali Goan giap coba melompat<br />

ke atas, tapi ia selalu kena dipukul mundur. "Thio Ngo Hiap, kami bukan mau mengambil<br />

jiwamu," kata Goan im. "Kau ikut saja kami ke Siauw lim sie"<br />

"Benar-benar gila!" teriak Coei San. "Karena gara gara kalian berdua yang sudah menghalang<br />

halangi aku,pembunuh itu telah berhasil melarikan diri. Sekarang kamu berbalik mau<br />

mengajak aku ke Siauw Lim sie. Perlu apa aku pergi ke Siauw Lim sie?"<br />

"Supaya Hong thio kami dapat memberi keputusan," jawabnya. "Dengan beruntun kau sudah<br />

membinasakan tiga orang murid kuil kami, ini adalah terlalu besar untuk dibereskan oleh<br />

kami berdua."<br />

Coei San tertawa dingin "Hm!" ia mengeluarkan suara di hidung. "Sungguh percuma kamu<br />

berdua menjadi anggauta dari Siauw lim Cap peh Lo han. Penjahat lari di depan hidungmu,<br />

kamu masih belum tahu!"<br />

"Sudahlah!" kata Goan im dengan suara menyesal dan duka. "Biar bagaimanapun juga, hari<br />

ini kami tak akan dapat melepaskan kau."<br />

Mendengar tuduhan yang sangat hebat itu, semakin lama pemuda itu jadi semakin gusar."Tay<br />

Soe" katanya sambil tertawa dingin. "Jika kamu mempunyai kepandaian, cobalah tangkap<br />

aku!" hampir berbareng dengan tantangannya, Goan giap menumbuk tanah dengan San<br />

thungnya dan badannya segera melesat keatas. Coei San pun melompat tinggi dan selagi<br />

tumbuhnya melayang turun, bagaikan angin puyuh ia menyerang. Goan giap coba menangkis,<br />

tapi dengan sekali balik Houw tauw kauw, ia menggeres alis pendeta itu yang lantas saja<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 126

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!