20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tiba-tiba, Hoan Yauw teringat sesuatu. Lok heng, bisiknya, Di Ban hoat sie terdapat sebuah<br />

tempat yang aman untuk sementara waktu menyembunyikan kesayanganmu. Satu dua hari<br />

kemudian sesudah penjagaan agak kendor, kita bisa berusaha lain.<br />

Paling aman dalam kamarmu sendiri! kata si kakek dengan gusar.<br />

Hoan Yauw tertawa. Apa Lok heng rela menyerahkan wanita yang begitu cantik kepadaku?<br />

tanyanya dengna nada mengejek.<br />

Di mana tempat itu? bentak si kakek.<br />

Hoan Yauw tersenyum dan menuding puncak menara.<br />

Sebagai orang yang cerdas, Lok Thung Kek lantas saja bisa melihat tepatnya usul itu. Ia<br />

mengacungkan jempol dan memuji. Bagus!<br />

Sebagaimana diketahui, menara itu merupakan penjara untuk rombongan keenam partai.<br />

Secara kebetulan Cong koan (pengurus) penjara adalah Yoe liong coe, murid kepala si kakek.<br />

Orang bisa mencurigai tempat lain tapi orang pasti tak akan mimpi bahwa selir Ong-ya<br />

disembunyikan di puncak menara yang terjaga ketat.<br />

Orang-orang itu sudah pergi ke tempat lain, bisik Hoan Yauw. Kita harus segera bertindak<br />

tidak boleh menunda lagi. Ia segera mengikat empat sudut seprai sehingga tubuh han-kie<br />

merupakan bungkusan besar. Ia mengangkat bungkusan itu dan mengangsurnya kepada Lok<br />

Thung Kek.<br />

Hoan Yauw mengerti, Mau menolong orang harus menolong sampai akhir, katanya, Biarlah!<br />

Aku akan menolong kau dan kau menyerahkan obat kepadaku.<br />

Seraya berkata begitu, ia mengangkat bungkusan itu menaruhnya di atas pundak. Kau harus<br />

menjaga baik-baik, bisiknya. Kalau ada yang coba menahan, binasakan saja.<br />

Lok Thung Kek menggutkan kepala dan segera keluar lebih dahulu. Hoan Yauw turut keluar<br />

dan sesudah merapatkan pintu sambil manggul Han-kie, ia berjalan ke arah menara.<br />

Waktu itu kira-kira sudah jam sembilan malam. Kecuali sejumlah pengawal yang menjaga di<br />

luar menara, dalam pekarangan kelenteng tidak terdapat manusia lain. Melihat Kouw Tauwtoo<br />

dan Lok Thung Kek, para pengawal segera memberi hormat dengan membungkuk dan<br />

membuka jalan.<br />

Sebelum tiba di pintu, Yoe liong coe mendapat berita dari bawahannya, sudah keluar<br />

menyambut dan berkata dengan suara girang, Soehoe! <strong>Mar</strong>i masuk!<br />

Lok Thung Kek mengangguk dan bersama Kouw Tauw-too, ia segera menuju ke pintu.<br />

Mendadak pintu menara terbuka dan dari dalam keluar seorang yang tidak lain adalah Tio<br />

Beng!<br />

Lok Thung Kek terkesiap. Ia tak pernah menduga secara kebetulan majikannya berada dalam<br />

menara.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 973

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!