20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Melihat keadaan mendesak, Boe Kie segera bergerak untuk melompat keluar, tetapi lagi2<br />

tangannya dicekal Tio Beng. “Anak tolol! bisik si nona. “Pel itu bukan racun Boe Kie terkejut<br />

dan Cie Jiak telah menelan pel tersebut.<br />

Semua murid Go Bie mencelos hatinya. Mereka segera bergerak untuk menyerang.<br />

“Jangan banyak tingkah! bentak si nenek.<br />

“Racun ini tidak lantas bekerja Cioe Kouwnio, ikutlah aku. Jika kau dengar kata, mungki<br />

sekali aku pasti akan memberikan obat pemunah Sehabis berkata begitu, ia menepuk<br />

badannya murid2 Go Bie yang tertotok. Rasa sakit mereka lantas saja hilang, tapi untuk<br />

sementara waktu belum bisa bergerak, sebab kaki tangannya masih kesemutan. Melihat<br />

kegagahan dan kemuliaan nona Cioe yg telah menolong mereka dengan menelan racun, bukan<br />

main rasa terima kasihnya. “Terima kasih, Cioe sumoi, teriak seorang.<br />

Sementara itu, seraya menarik tangan Cie Jiak, Kim hoat popo berkata dengan suara lemah<br />

lembut. “Anak baik, ikutlah aku. Popo takkan mencelakaimu.<br />

Sebelum ia sempat menyahut, nona Cioe merasa dirinya di betot dengan te<strong>naga</strong> yg sangat<br />

besar dan tanpa merasa, ia melompat.<br />

Ceng coe berteriak. “Cioe sumoi!... Ia melompat untuk mencegat. Tiba2 ia merasa sambaran<br />

angina tajam. Itulah serangan Cioe Jie. Dengan cepat ia menangkis dengan tangan kirinya.<br />

Tapi pukulan Cioe Jie hanya pukulan gerak.<br />

“Plak! yg benar2 di gaplok adalah pipi Teng Bin Koen. Pukulan itu yg diberi nama Cie Tang<br />

Tah say (Menunjuk ke Timur, memukul ke Barat) adalah salah satu pukulan lihai dari Kim<br />

hoa popo. Sesudah menggaplok, sambil tertawa nyaring, Coe Jie melompati tembok.<br />

“Ubar! kata Boe Kie sambil mencekal tangan Siauw Ciauw. Mereka lantas saja melompati<br />

tembok. Melompat munculnya tiga orang lain, murid2 Go bie pay tentu saja merasa kaget dan<br />

dilain saat, merekapun melompat untuk mengejar. Tapi ilmu ringan badan Kim hoa popo dan<br />

Boe Kie bukan ilmu ringan badan yg sembarangan. Waktu murid2 Go Bie melompati tembok<br />

mereka tak kelihatan bayang2annya lagi.<br />

Sesudah ubar2an beberapa puluh tombak, Kim hoa popo membentak, “Siapa!<br />

“Serahkan Ciang boen kami! Setelah kau menyerahkan aku mengampuni jiwamu, teriak Tio<br />

Beng yg kemudian berbisik dikuping Boe Kie, “Kau mengamat2i dari kejauhan. Jangan<br />

munculkan diri. Sehabis berkata begitu ia mengempos semangat dan tubuhnya melesat<br />

beberapa tombak. Dengan pukulan Kim Teng hoed kong (Sinar Budha di Kim teng) yaitu<br />

salah satu pukulan dari Kim hoat Go bie pay ia menikam punggung si nenek. Dengan<br />

memiliki kecerdasan yg luar biasa, dari latihan dikelenteng Ban hoat sie ia sudah bisa<br />

menggunakan ilmu pedang Go Bie pay. Biarpun te<strong>naga</strong> dalamnya masih belum cukup tapi<br />

serangannya itu yg dikirim dengan Ie Thian Kiam sudah cukup hebat.<br />

Mendengar sambaran angin yg luar biasa si nenek buru2 melepaskan Cioe Jiak dan berkelit<br />

sambil memutar tubuh. Dengan beruntun Tio Beng mengirim beberapa serangan tapi<br />

semuanya di punahkan secara mudah.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1023

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!