20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam serangannya ini, Beng-kauw pasti sudah membuat persiapan sempurna, kata Sam<br />

Hong pula. Hai! Bagaimana dengan Wan Kiauw Lian Cioe dan yang lain-lain? Thay Giam,<br />

apa yang harus kita perbuat?<br />

Si murid tak menyahut. Ia mengerti bahwa kecuali sang guru dan ia sendiri, murid-murid Boe<br />

tong lainnya, murid-murid turunan ketiga dan keempat tak akan mampu menahan musuh dan<br />

mereka hanya akan membuang jiwa dengan sia-sia. Maka itu, jalan satu-satunya adalah<br />

mengorbankan jiwa sendiri supaya sang guru bisa menyingkirkan diri untuk mengobati<br />

lukanya, untuk membalas sakit hati di kemudian hari. Berpikir begitu, ia segera berkata<br />

dengan suara nyaring, Cong-hian, beritahukan orang-orang itu bahwa aku akan segera keluar<br />

untuk menemui mereka. Minta mereka tunggu di Sam cong tian.<br />

Baiklah, kata Cong-hian yang lalu berjalan pergi.<br />

Jilid 48________________<br />

Thio Sam Hong dan Jie Thay Giam sudah menjadi guru dan murid selama puluhan tahun dan<br />

mereka sudah saling mengenal isi hati masing-masing. Mendengar perkatahan Thay Giam,<br />

Sam Hong segera mengerti maksud si murid. Ia tersenyum-senyum dan berkata, Thay Giam,<br />

hidup atau mati, dihormati dan dihina, adalah soal-soal remeh. Tapi pelajaran istimewa dari<br />

Boe Tong Pay tidak boleh karena itu menjadi putus di tengah jalan. Dalam menutup diri<br />

selama delapan belas bulan, aku telah mendapatkan intisari dari ilmu silat dan telah mengubah<br />

Thay Kek Koen serta Thay Kek Kiam. Kedua ilmu ini sekarang aku hendak turunkan<br />

kepadamu.<br />

Thay Giam tertegun. Sebagai seorang bercacat, mana bisa ia belajar silat? Disamping itu<br />

musuh sudah masuk ke dalam kuil! Mana ada waktu lagi untuk menurunkan ilmu silat? Suhu<br />

katanya dengan tergugu.<br />

Thio Sam Hongtertawa tawar. Sedari didirikan, Boe Tong Pay kita telah melakukan banyak<br />

perbuatan baik, sehingga menurut pantas partai kita tidak akan musnah dengan begitu<br />

saja,katanya. Thay Kek Koen dan Thay Kek Kiam yang digubah olehku berlainan dengan<br />

ilmu silat yang pernah dikenal semenjak dahulu. Dasar daripada ilmu ini ialah: yang tenang<br />

menindih yang bergerak, yang bergerak belakangan menguasai yang duluan. Thay Giam,<br />

gurumu sudah berusia lebih dari seratus tahun. Andaikata hari ini dia tidak bertemu dengan<br />

musuh berapa tahun lagi dia bisa hidup? Aku merasa girang, bahwa pada saat-saat terakhir<br />

dari penghidupanku aku masih bisa mengubah ilmu silat ini. Wan Kiauw, Lian Cioe, Siong<br />

Kee, Lie Heng dan Seng Kok tidak berada di sini. Kecuali Ceng Soe, diantara murid-murid<br />

turunan ketiga dan keempat tidak terdapat orang yang berpangkat baik. Tapi Ceng Soe pun<br />

tak berada di sini. Maka itu, Thay Giam, kau adalah orang satu-satunya yang bisa menerima<br />

warisan ini. Dihormatinya atau dihinanya Boe Tong Pay, disatu waktu tertentu tidaklah<br />

menjadi soal. Soal yang penting adalah semoga Thay kek Koen dapat diwariskan kepada<br />

orang-orang yang hidup di zaman belakangan. Kalau harapanku ini bisa terwujud, maka Boe<br />

Tong Pay pasti akan bisa hidup abadi selama ribuan tahun, ia mengucapkan kata-kata itu<br />

dengan semangat gelora seolah-olah melupakan rombongan musuh yang sudah menumbuh di<br />

luar.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 879

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!