20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dia lantas mengibas dengan tangan kirinya dan dua pendeta usia pertengahan dibelakangnya<br />

lantas maju kedepan<br />

Dibelakang dua pendeta ini mengintil seorang pendeta lain tetapi sebab ia bertubuh kecil dan<br />

kate tubuhnya itu teraling dan tidak segera terlihat. Tiga-tiga mereka picak mata kanannya.<br />

Mereka bukan lain daripada Goan sim, Goan im dan Goan hiap, ketiga pendeta Siauw lim pay<br />

yang ditepi telaga di Lim an telah terhajar jarum emasnya in So So.<br />

Coei San telah melihat mereka itu dan mengenalinya. Ia menduga pasti mereka bakal<br />

dijadikan saksi untuk peristiwa ditepi telaga Seeouw itu. Sekarang dugaannya itu jitu. Ia tidak<br />

takut. Ialah bukan si pembunuh, si pembunuh adalah So So yang telah menjadi isterinya.<br />

Bagaimana ia bisa tidak melindungi isterinya itu? Hanya, bagaimana ia harus melindunginya<br />

?<br />

Diantara tiga pendeta itu yang bernama berhuruf 'Goan', Goan im yang tabiatnya paling keras.<br />

Sebenarnya menurut adatnya, begitu bertemu Coei San, ingin ia menerjang. Tetapi karena ada<br />

gurunya, ia menahan sewot. Sekarang setelah gurunya memanggil, ia lantas muncul untuk<br />

terus berkata: "Thio Coei San, ditepi telaga See ouw di Lim an, kau telah menerjang Hoei<br />

bong dengan jarummu. Jarum mana masuk dari mulut, mengambil jiwanya! Aku melihat itu<br />

dengan mataku sendiri! Apakah aku memfitaah kau? Dan mata kanan kamipun disarang<br />

jarum beracun itu. Apakah kau masih hendak menyangkal?"<br />

Didalam keadaan seperti itu, Coei San mesti menyangkal terus. Ia kata: "Kami dari kaum Boe<br />

tong pay, benar kami mempelajari senjata rahasia dan jumlah macamnya bukan sedikit. Akan<br />

tetapi semua itu sebangsa piauw dan panah tangan! Kami bertujuh sudah lama sering<br />

merantau, cobalah tanya, apa pernah ada yang melihat kami menggunakan jarum, baik jarum<br />

emas maupun jarum perak? Maka tentang jarum beracun tak usah disebut-sebut lagi!"<br />

Dunia Rimba Persilatan memang tahu golongan Boe tong pay golongan lurus, maka itu<br />

banyak yang tidak percaya bahwa Thio Coei San menggunai jarum jahat seperti itu. Tidak<br />

demikian dengan Goan im yang menjadi sangat gusar.<br />

"Apakah kau tetap menyangkal"" dia membentak: "Bersama-sama soetee Goan giap aku<br />

melihat sendiri kau menyerang Hoei hong dengan jarum. Jikalau itu bukannya kau, habis<br />

siapakah?"<br />

"Aku tahu siapa dia, tetapi aku tidak hendak memberitahukan kepada kamu!" menyahut Coei<br />

San. "Apakah kau kira murid-murid Boe tong pay dapat kau main paksa "<br />

Coei San pandai bicara. Ia membuatnya darah Goan im meluap. Maka itu, adu mulut mereka<br />

berkesudahan dari unggul si pendeta jatuh dibawah angin.<br />

"Goan im Soeheng," Thio Siong Kee turut bicara," tentang siapa sebenarnya yang<br />

membinasakan murid-murid Siauw lim itu, untuk sekarang ini sulit buat dibikin terang. Akan<br />

tetapi Soe heng kami, Jie Thay Giam, terang sudah telah dilakukan dengan Kim kong cie dari<br />

Siauw Lim pay! Maka itu kebetulan sekali kunjungan tuan tuan semua, sekarang aku mohon<br />

menanya, sebenarnya siapakah yang telah melukai Sam soe heng kami itu?"<br />

"Itulah bukan aku," Goan sim menyangkal cepat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 347

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!