20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dan kedua Tancoe. Selagi Hong Tancoe baru mau masuk, mendadak ia merasakan kesiuran<br />

angin yang menyambar pinggangnya.<br />

Sebagai seorang yang berpengalaman, ia tahu bahwa dirinya dibokong See hoa coe.<br />

Sebaliknya dari menangkis, ia menubruk kedepan seraya berteriaknya: " Celaka! Aku<br />

dibokong!" Dengan gerakannya itu, ia sudah mempunahkan pukulan Sam in Coat houw chioe<br />

dari See hoa coe. Mendengar teriakan itu, semua orang menengok mengawasi Hong Tancoe<br />

dan See hoa coe yang muka nya berubah marah seperti kepiting direbus.<br />

Dengan rasa jengah, Wie Soe Nio deliki Soe hengnya. Pada saat itu, Hong Tancoe ialah<br />

seorang tamu terhormat dan bokongan terhadapnya bukan saja melanggar peraturan, tapi juga<br />

memalukan.<br />

Didalam gubuk perabu, So So menduduki kursi tamu yang pertama dengan Boe Kie berdiri<br />

didampingnya, sedang Jie Lian Cioe duduk dikursi pertama dari pihak tuan rumah. Sambil<br />

menunjuk sebuah kursi disebelah belakang kursi Wie Soe Nio, Jie Lian Cioe berkata:<br />

"Ngotee, kau duduk disitu." Coei San mengangguk dan lalu duduk di kursi yang ditunjuk,<br />

sehingga kedua suami isteri duduk sebagai tuan rumah dan tamu.<br />

Selama sepuluh tahun, sesudah Thio Coei San menghilang dan Jie Thay Giam tidak pernah<br />

keluar karena lukanya, yang bergerak dalam Rimba Persilatan haayalah lima pendekar Boe<br />

tong pay dan selama sepuluh tahun itu, nama mereka jadi makin cemerlang. Biarpun<br />

kedudukan mereka adalah murid turunan kedua dari Boe tong pay, tapi dalam Rimba<br />

Persilatan mereka sudah bisa berendeng dengan pendeta-pendeta Siauw lim sie yang<br />

berkeduduka n tinggi. Selama tahun-tahun yang belakangan, orang- orang Kangouw makin<br />

menghargai dan menghormati Boe tong Ngo hiap. Maka itu lah, biarpun tingkatannya tinggi.<br />

Soe hoa coe dan Wie Soe Nio mempersilahkan Jie Liam Cioe duduk dikursi utama.<br />

Beberapa murid segera menyuguhkan teh dan sambil mengundang para tamunya minum teh.<br />

Jie Lian Cioe menimbang-nimbang perkataan apa yang harus diucapkannya terlebih dahulu.<br />

Perangkapan jodoh antara Coei San dan puteri In Kauwcoe adalah kejadian yang sangat diluar<br />

dugaan dan ia merasa bahwa jika ia menanyakan langsung persoalan itu dihadapan orang<br />

banyak. Coei San tentu akan merasa jengah dan tidak akan mau bicara seterang-terangnya.<br />

Memikir begitu ia lantas saja berkata dengan suara nyaring: "Sebagnimana kita tahu, Siauw<br />

lim, Koen loen. Go bie, Khong thong dan Boe tong, lima "pay". Sin koen, Ngo hong to dan<br />

lain lain, berjumlah sembilan "boen", Hay see, Kie keng dan sebagainya, tujuh "pang",<br />

sehingga semuanya duapuluh satu partai atau golongan, telah salah mengerti dengan Peh bie<br />

kauw karena usaha kita untuk mencari Cia Soen. In Kouwnio dan Soeteeku, Coei San. Salah<br />

mengerti itu telah berbuntut dengan bentrokan, sehingga selama telah bertahun tahun jatuh<br />

banyak korban yang binasa dan terluka . . ."<br />

Ia berhenti sejenak dan kemudian berkata pula: "Sungguh syukur, secara tidak diduga duga,<br />

In Kouwnio dan Thio Soetee pulang dengan selamat. Peristiwa yang sudah terjadi selama<br />

sepuluh tahun itu tidak dapat dibereskan dalam tempo pendek. Maka itu menurut pendapatku,<br />

sebaiknya kita menunda dulu permusuhan dan pulang kemasing-masing tempatnya. Biarlah In<br />

Kouwnio melaporkan segala pengalamannya kepada In Kauw coe, sedang Thio Soetee<br />

memberi pertanggungan jawab dihadapan guru kami. Sesudah itu, kita boleh mengadakan<br />

pertemuan pula untuk coba membereskan soal-soal kita. Adalah kejadian yang sangat di<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 268

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!