20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

“Siapa kalian?” Tanya Kim-mo Say-ong.<br />

“Kalau kalian murid agama kita, Cia Soen pasti mengenal nama kalian. Kalau bukan murid<br />

agama kami, kalian tidak bersangkut paut dengan Seng hwee leng.”<br />

“Dari mana asalnya Beng-kauw?”<br />

“Dari Persia.”<br />

“Benar, aku adalah Lioe in soe (Utusan Awan) dari Beng-kauw yang berkedudukan di Persia.<br />

Kedua kawanku ini adalah Biauw hong soe (Utusan Rembulan). Atas perintah Cong Kauwcoe<br />

(Kauwcoe Pusat) dari Persia, kami bertiga datang ke Peng-goan.”<br />

Cia Soen dan Boe Kie terkejut. Sesudah membaca buku gubahan Yo Siauw, Boe Kie tahu<br />

bahwa Beng-kauw memang berasal dari Persia. Melihat ilmu silat ketiga orang itu, ia percaya<br />

bahwa keterangan si jenggot bukan keterangan palsu. Ia tidak membuka mulut dan menunggu<br />

jawaban ayah angkatnya.<br />

“Kauwcoe kami mendapat kabar bahwa Kauwcoe cabang Tiong-goan hilang tanpa jejak,”<br />

kata si rambut kuning Biauw hong soe. “Karena itu, murid-murid cabang Tiong-goan<br />

bermusuhan satu sama lain dan saling bunuh. Ceng Kauwcoe memerintahkan Sam soe (tiga<br />

utusan) In, Hong dan Goat datang ke Tiong-goan untuk membereskannya. Sesudah kami tiba<br />

di sini, semua murid harus mendengar perintah kami.”<br />

Boe Kie girang. “Bagus,” pikirnya, “Dengan begini aku terbebas dari pikulan yang berat.<br />

Pengetahuanku memang sangat cetek dan bisa jadi aku akan menggagalkan urusan yang<br />

sangat besar.”<br />

“Meskipun benar Beng-kauw Tiong-goan berasal dari Persia, akan tetapi selama seribu tahun<br />

lebih sudah jadi agama yang berdiri sendiri tanpa dikuasai Cong-kauw (pusat),” kata Cia<br />

Soen. “Bahwa dari tempat jauh Sam wie datang ke sini, Cia Soen merasa sangat girang. Tapi<br />

menyambut dengan berlutut adalah hal yang tidak beralasan.”<br />

Lioe in soe merogoh saku dan mengeluarkan dua potong “pay” (potongan logam atau batu)<br />

yang panjangnya kira-kira dua kaki. “Pay” itu bukan emasa dan bukan batu giok, entah<br />

terbuat dari bahan apa. Begitu dikeluarkan kedua “pay” segera dipukulkan satu sama lain.<br />

“Ting!” itulah suara aneh yang terdengar paling dulu. Dalam jarak dekat, kedengarannya lebih<br />

hebat lagi.<br />

“Inilah Seng hwee leng dari Beng-kauw cabang Tiong-goan,” kata Lioe in soe. “Mendiang<br />

Kauwcoe Cio tak becus sehingga barang ini jatuh ke tangan Kay-pang. Untung juga kami<br />

dapat merampasnya kembali. Semenjak dulu melihat Seng hwee leng seperti bertemu dengan<br />

Kauwcoe sendiri. Cia Soen apa kau masih mau berkepala batu?”<br />

Waktu Cia Soen masuk agama Beng-kauw, Seng hwee leng sudah lama hilang. Ia belum<br />

pernah melihatnya tapi ia tahu sifat-sifatnya yang luar biasa. Dalam kitab-kitab Beng-kauw<br />

“pay” yang dipegang oleh ketiga orang asing itu adalah Seng hwee leng asli. Apalagi mereka<br />

memiliki kepandaian yang sangat luar biasa dan sekali gebrak mereka sudah bisa<br />

melemparkan tubuh Kim hoa po po. Kepandaiannya sendiri kira-kira setanding dengan Kim<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1058

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!