20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kurasa soal menahan keluarga berbagai partai terpisah dari soal serangan enam partai<br />

besar kata Swee Poet Tek. Dalam serangannya itu, keenam partai pasti tidak akan menduga,<br />

bahwa mereka akan mengalami kegagalan. Biat Coet Soethay dan sejumlah kawannya adalah<br />

orang2 yang sangat sombong dan mereka tentau tak pernah ingat perkataan kalah. Maka itu<br />

tidak bisa jadi mereka lebih dahulu sudah mempersiapkan sebuah siasat lain untuk menyerang<br />

kita.<br />

Semua orang membenarkan perkataan Swee Poet Tek.<br />

Andaikata kau benar, tapi siapa musuh kita itu? tanya Coe Tian.<br />

Akupun tak tahu, jawab Swee Poet Tek.<br />

Kalau Seng Koen blom binasa. Kita bisa menuduh dia.<br />

Sesudah berunding beberapa lama, mereka belum juga mendapat kemajuan.<br />

Kurasa urusan ini bisa dikesampingkan untuk sementara waktu, kata Boe Kie akhirnya. Soal<br />

penting yang kini dihadapi kita adalah menyeberangi lautan untuk menyambut Kim Mo Say<br />

Ong. Tugas ini harus dilakukan olehku sendiri, siapa yang ingin ikut?<br />

Semua orang segera berbangkit dan menjawab, Kami semua bersedia untuk mengiring<br />

Kauwcoe<br />

Jangan terlalu banyak, kata Boe Kie, Disamping itu ada beberapa urusan besar yang perlu<br />

diurus. Begini saja, Yo Co Soe dan Soe coen berdiam di Kong Beng Teng untuk membangun<br />

lagi dan menjaga pusat kita. Kim, Bok, Soie, Hwee, Touw Ngo heng kie pergi ke berbagai<br />

tempat untuk mengumpulkan lagi anggota2 kita yang sudah terpencar dan menyampaikan tiga<br />

janji yang sudah disetujui. Kakek dan paman coba menyelidiki musuh yang bersembunyi itu<br />

dan berbareng coba mencari Kong Beng Yoe Soe serta Cie san liong ong. Tugas Wie Hok<br />

Ong ialah pergi menemui Cia Boenjin keenam partai besar untuk memberitahukan<br />

perubahan2 didalam Beng kauw. Andaikata Hok Ong tidak dapat mengubah musuh menjadi<br />

sahabat, tindakan ini setidaknya akan dapat menunda permusuhan untuk sementara waktu.<br />

Kutahu tugas ini bukan tugas enteng. Tapi dengan kebijakannya, kupercaya Hok ong akan<br />

berhasil. Aku sendiri bersama Ngo sian jin akan melayari lautan guna menyambut Cia Hoat<br />

ong.<br />

Sebagai seorang kauwcoe, setiap perkataan Boe Kie adalah undang2 yang tidak dapat<br />

dibantah. Semua orang lantas saja menggangguk dan menerima baik perintah itu.<br />

Thia tiba2 Poet Hwoei berkata Aku ikut, kuingin melihat gunung es.<br />

Sang ayah tersenyum Kau harus memohon pada Kauwcoe, jawabnya Aku tidak berkuasa.<br />

Si nona memoyongkan mulutnya, tapi ia tak dapat berkata apa2 lagi.<br />

Boe Kie tertawa. Ia ingat, waktu mengantar Poet Hwei ke see hek, si nona sering meminta ia<br />

bercerita dan ia sering menceritakan pengalamannya di pulau Heng hwee to. Berkali2 ia<br />

menceritakan keindahan pulau itu dengan beruang putihnya, kera api, ikan2 aneh dan<br />

sebagainya. Maka itu tidaklah heran kalo sekarang Poet Hwie ingin mengikut. Poet Hwie moy<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 831

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!