20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kawan itu mengerti maksudnya. Mereka segera meninggalkan ruangan itu dan menyelidiki<br />

jumlah jago-jago yang mungkin dibawa Tio Beng.<br />

"Tio Kouwnio, kau duduklah sambil menyaksikan pernikahan," kata Yo Siauw pula.<br />

"Sesudah upacara, kami akan mengundang Tio-Kouwnio untuk turut minum arak<br />

kegirangan."<br />

Tio Beng tersenyum. "Aku hanya ingin bicara beberapa patah dengan Thio Kauwcoe,"<br />

katanya. "Sehabis bicara, aku akan segera berlalu."<br />

"Sesudah upacara, nona boleh bicara." kata Yo Siauw.<br />

"Sesudah upacara, sudah terlambat." jawabnya.<br />

Yo Siauw dan Hoan Yauw saling mengawasi. Mereka mengerti, bahwa Tio Beng sengaja<br />

datang untuk mengacau dan biar bagaimana pun jua, mereka harus mencegah, supaya pesta<br />

itu tidak menjadi gagal. Yo Siauw lantas saja maju dua tindak. "Tio Kouwnio," katanya<br />

dengan suara menyeramkan. "Sebagai tuan rumah kami tidak ingin bertindak secara<br />

melanggar kepantasan dan kami mengharap, bahwa sebagai tamu, Tio Kouwnio juga bisa<br />

menghormati diri sendiri.” Ia telah mengambil keputusan, bahwa jika Tio Beng rewel, ia akan<br />

menotok jalan darahnya.<br />

Si nona menengok kepada Hoan Yauw dan berkata, "Kauw Taysoe orang mau turun tangan<br />

terhadapku. Apa kau tak menolong ?"<br />

"Koencoe," kata bekas orang sebawahan itu. "Di dalam dunia sering terjadi kejadian yang tak<br />

cocok dengan kemauan kita. Dalam hal ini kuharap Koencoe tak memaksakan sesuatu yang<br />

tak bisa dipaksakan lagi."<br />

Si nona tertawa manis. "Tapi aku mau paksa juga," katanya. Ia berpaling kearah Boe Kie dan<br />

berkata pula. "Thio Boe Kie, kau adalah pemimpin Beng kauw. Sekarang aku mau tanya.<br />

Apakah perkataan seorang lelaki sejati tetap dipertahankan atau tidak?"<br />

Begitu Tio Beng muncul, Boe Kie sangat berkuatir. Ia hanya berdoa supaya Yo Siauw<br />

berhasil membujuknya supaya dia lantas berlalu. Mendengar pertanyaan itu jantungnya<br />

memukul keras. Ia tak dapat menjawab lain dari pada "Tetap dipertahankan."<br />

“Hari itu,” kata Tio Beng, ketika aku menolong jiwa In Lioksiokmu, kau telah berjanji akan<br />

melakukan, tiga rupa pekerjaan untukku. Bukankah benar begitu?"<br />

"Benar. Kau ingin pinjam lihat To liong to. Kau bukan saja sudah melihat, kau bahkan sudah<br />

mencuri golok mustika itu."<br />

Selama beberapa puluh tahun jago-jago Kangouw gagal dalam usaha mencari golok mustika<br />

itu. Maka itu, begitu mendengar bahwa To liong to sudah jatuh ke tangan Tio Beng, mereka<br />

lantas saja menjadi gempar.<br />

"Dimana adanya To liong to hanya diketahui oleh Kim mo Say ong Cia Taihiap," kata Tio<br />

Beng. "Kau boleh tanya ayah angkatmu sendiri<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1238

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!